Sabtu, 01 Juni 2013

Sekolah Dambaan

Seperti yang kita ketahui, sekolah merupakan sebuah lembaga yang digunakan sebagai tempat untuk memberi dan menerima pelajaran. Jenis sekolah pun berbeda-beda. Ada sekolah yang negeri milik pemerintah dan ada juga sekolah swasta yang nonpemerintah. Selain itu ada juga sekolah yang tidak memiliki gedung. Jadi, sang guru mendatangi rumah sang murid untuk mengajar, biasanya sekolah seperti ini disebut dengan homeschooling.
Apapun jenis sekolah yang diterapkan orang tua terhadap anaknya tujuan dan sasaran mereka tetap sama, yaitu untuk menciptakan seorang anak yang cerdas, aktif, dan berkualitas. Sayangnya, tidak semua sekolah dapat menciptakan murid-murid menjadi anak harapan mereka.
Sekolah yang dapat menciptakan murid yang berkualitas haruslah sebuah sekolah yang berkualitas juga. Sekolah  tersebut, tidak perlu dinilai dari segi materinya, ataupun jumlah muridnya yang lulus dalam UN. Karena sebagian sekolah telah menyediakan kunci jawaban untuk meluluskan murid-murid mereka.
Sekolah berkualitas juga tidak dapat dinilai dari segi namanya, seperti kata ‘unggulan’. Mereka dinilai dari segi pengajarnya yaitu sang guru, cara mengajarnya, lingkungan sekolah, hingga fasilitas yang diberikan.
Seperti yang kita ketahui, guru merupakan unsur yang terpenting dalam sekolah. Murid berkualitas hanya dapat  diciptakan oleh seorang guru yang berkualitas. Guru berkualitas tidak dipandang dari apa pendidikan terakhirnya. Mereka dinilai dari cara mengajar dan contoh yang mereka berikan. Seperti pepatah, guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Seorang guru harus selalu bisa menjaga setiap tindakan dan perkataannya.  Apabila mereka bertindak dan berkata yang salah maka, murid-murid mereka akan melakukan kesalahan yang sama juga, atau mungkin lebih parah dari contohnya.
Selanjutnya adalah cara mengajar sang guru. Cara mengajar seorang guru dapat dilihat dari murid hasil ciptaannya. Misalnya murid yang aktif dalam menyampaikan pendapat berarti murid tersebut diajarkan dengan metode diskusi. Murid berkualitas itu adalah mereka yang diciptakan menjadi seorang murid yang cerdas dan aktif secara bersama-sama.
Murid yang cerdas merupakan murid yang pandai dalam hal pelajaran dengan penilaian dari nilai yang diperolehnya tiap-tiap mata pelajaran. Murid seperti ini, dapat diciptakan tanpa memberikan tugas dan PR yang berlebihan. Tugas dan PR itu diberikan hanya untuk latihan agar para murid dapat memahami lebih dalam materi yang telah diberikan. Bukan untuk memforsir murid untuk berpikir serta merenggut seluruh waktu luang murid. Selanjutnya, dengan waktu luang yang mereka punya, mereka bisa mengguakannya untuk bersosialisasi dan memperluas jaringan pertemanan baik sesama murid sekolah ataupun murid beda sekolah. Bersosialisasi juga salah satu hal yang penting dalam mewujud murid berkualitas.
Sedangkan, murid yang aktif adalah siswa yang dapat mengembangkan ide dan pemikirannya. Murid seperti ini dapat diciptakan dengan bantuan penunjang-penunjang lain, selain seorang guru. Misalnya, fasilitas sekolah yang juga harus berkualitas. Dengan fasilitas sekolah yang berkualitas seperti alat-alat eksperimen yang lengkap dan perpustakaan dengan buku yang lengkap dan penampilan menarik.
Sedihnya, sekolah-sekolah Indonesia masih minim yang memiliki alat eksperimen yang lengkap. Bahkan, alat-alat tersebut sudah ada yang rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Atau perpustakaan yang tidak terurus dengan buku-buku yang semakin berkurang karena dipinjam oleh murid yang tidak bertanggung jawab.
Lingkungan sekolah juga salah satu penunjang perwujudan murid berkualitas. Coba bandingkan sekolah yang bersih, rindang, nyaman, dan aman dengan sekolah yang kotor, gersang, dan bahaya. Pastilah sekolah yag pertama yang berkemungkinan besar menciptakan murid yang berkualitas.
Oleh karena itu, marilah kita membantu murid-murid Indonesia untuk merasakan asyiknya bersekolah di sekolah dambaan mereka, sekolah yang berkualitas yang dilengkapi dengan penunjang yang berkualitas juga. Demi menciptakan negara Indonesia yang maju baik di bidang pendidikan, teknologi, ekonomi, ataupun di bidang sosial.